KUNCI JAWABAN

Pada senyawa NaH, hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1

Fe₂O₃ mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi 0

bilangan oksidasi N pada NO = +2

bilangan oksidasi N pada N₂ = 0

Sehingga bilangan oksidasi N berubah dari +2 menjadi 0

Tentukan dulu perubahan-perubahan bilangan oksidasi yang terjadi:
Terlihat pada Cu terjadi perubahan biloks sebesar 3, dan pada N sebesar 2.

Samakan banyaknya perubahan itu, kalikan masing-masing dengan bilangan pengali tertentu. Misal 3 akan kita kali 2, sementara 2 akan kita kali 3, jadi perubahannya sama yaitu 6.

Tempatkan bilangan pengali tadi di depan Cu dan N

Sehingga seperti ini

Berikutnya setarakan jumlah muatan kiri dan kanan. Di kanan muatannya 3 x (+2) = +6. Agar sama Tambahkan 8 di depan H⁺ sebelah kiri, sehingga muatan kiri = (−2) + 8 = +6 juga.

Terakhir samakan jumlah O.
Dengan menambah 4 di depan H₂O jumlah O kiri  2 x 3 = 6, dan O di kanan (2 + 4) = 6 juga.
Terlihat:
a = 3, b = 2, c = 3 dan d = 4.

JAWABANNYA ADALAH C

Tidak dapat berfungsi sebagai reduktor = tidak dapat mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Na⁺ merupakan bilangan oksidasi tertinggi untuk Na yaitu +1 dan tidak dapat lagi mengalami kenaikan.

Bilangan oksidasi H dalam senyawa NaH adalah -1

Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi, zat ini sendiri mengalami reduksi. Reaksi pengikatan elektron merupakan reaksi reduksi.

Oksidator adalah yang mengalami reduksi atau penurunan biloks.
Cek
Biloks Mn pada MnO₂ adalah +4, biloks Mn pada MnSO₄ adalah + 2. Terjadi penurunan biloks, sehingga MnO₂ menjadi oksidator.

Jawaban yang benar adalah C

Bilangan oksidasi S dalam senyawa H₂SO₄ adalah +6.

Berdasarkan konsep bertambahnya dan berkurangnya oksigen, reaksi pengurangan jumlah oksigen disebut reaksi reduksi.

Reaksi pengikatan elektron termasuk reaksi reduksi

Bilangan oksidasi N dalam ion nitrat, NO3^- adalah +5

Tidak dapat direduksi lagi berarti tidak mengalami penurunan bilangan oksidasi, Cl^- adalah bilangan oksidasi Cl yang terendah yaitu -1

zat pereduksi disebut juga dengan reduktor yaitu zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi.

Tentukan dulu perubahan-perubahan bilangan oksidasi yang terjadi:
Terlihat pada Cu terjadi perubahan biloks sebesar 3, dan pada N sebesar 2.

Samakan banyaknya perubahan itu, kalikan masing-masing dengan bilangan pengali tertentu. Misal 3 akan kita kali 2, sementara 2 akan kita kali 3, jadi perubahannya sama yaitu 6.

Tempatkan bilangan pengali tadi di depan Cu dan N

Sehingga seperti ini

Berikutnya setarakan jumlah muatan kiri dan kanan. Di kanan muatannya 3 x (+2) = +6. Agar sama Tambahkan 8 di depan H⁺ sebelah kiri, sehingga muatan kiri = (−2) + 8 = +6 juga.

Terakhir samakan jumlah O.
Dengan menambah 4 di depan H₂O jumlah O kiri  2 x 3 = 6, dan O di kanan (2 + 4) = 6 juga.
Terlihat:
a = 3, b = 2, c = 3 dan d = 4.

JAWABANNYA ADALAH C

Reaksinya:
a MnO₄⁻ (aq) + b H⁺ (aq) + c C₂O₄^{2 −} (aq) → 2Mn ²⁺ (aq) + 8H₂O (l) + 10 CO₂ (g)

Reaksi di sebelah kanan sudah lengkap koefisiennya, sehingga tinggal menyamakan dengan yang disebelah kiri.

Menentukan a :
Jumlah Mn disebelah kanan adalah 2, agar Mn disebelah kiri berjumlah 2, maka a = 2.

Menentukan b :
Jumlah H disebelah kanan adalah 16 (dari 8 x 2 = 16), agar H disebelah kiri juga 16, maka b = 16.

Menentukan c :
Jumlah C disebelah kanan adalah 10, agar C di sebelah kiri juga 10, maka c = 5 (karena 5 x 2 adalah 10).

Jadi a = 2, b = 16 dan c = 5
Jawabannya adalah B

bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa F₂O adalah +2, karena F = -1

Larutan adalah campuran homogen antara dua macam zat tunggal atau lebih. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut.

Perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit:

a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang bebas.

b. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

CuO tereduksi karena CuO melepas oksigen dan berubah menjadi Cu

Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dengan oksidator sekaligus berfungsi sebagai reduktor.

Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen/pelepasan elektron/kenaikan atau penambahan bilangan oksidasi.

Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.

Oksidator adalah zat yang mengalami reaksi reduksi.

Reaksi redoks adalah reaksi dimana terdapat zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.